:::: MENU ::::

Perhimpunan Mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material se-Indonesia

  • Progresif

  • Inovatif

  • Kontributif

Rabu, 23 Desember 2015



Pencegahan Korosi Akibat SRB, Melalui Pemanfaatan Biofilm Bakteri Bacillus sp.
Pipa Dalam Industri Minyak, Alirkan Energi Bagi 5 Milyar Masyarakat Bumi

Keberadaan industri minyak dan gas memiliki peranan yang sangat penting pada kehidupan manusia di bumi saat ini. Lebih dari 5 milyar manusia di bumi, menggantungkan kebutuhan energinya pada minyak bumi. Korosi pada industri minyak merupakan salah satu fenomena yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Degradasi logam akibat korosi pada pipa industri minyak dapat mengakibatkan penipisan pada beberapa bagian pipa yang akhirnya memicu terjadinya perambatan retakan pada pipa, perubahan sifat mekanik yang dapat mengakibatkan kegagalan secara tiba-tiba pada stuktur pipa.
Korosi Akibat Mikroorganisme SRB
Korosi yang disebabkan oleh mikroorganisme biasa disebut dengan istilah Microbiologically Influenced Corrosion (MIC). Salah satu spesies bakteri yang menjadi penyebab korosi adalah Sulfate-Reducing Bacteria (SRB). SRB akan mereduksi senyawa sulfur kompleks menjadi sulfida. Senyawa ini bukan hanya dalam bentuk thiosulfate tetapi juga dalam bentuk sulfat, sulfit, dan elemen sulfur yang lainnya. Nantinya sulfida ini akan beraksi dengan hidrogen lalu menjadi asam sulfida. Asam inilah yang menjadi penyebab terjadinya korosi pada pipa minyak bawah tanah.
Penggunaan Bakteri Bacillus sp. Dalam Penghambatan Korosi Akibat SRB
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Zuo, dkk, 2004), beberapa strain Bacillus sp. mampu menghasilkan senyawa antimikroba yang menghambat pertumbuhan SRB. Gramisidin S adalah antibiotik yang efektif terhadap beberapa bakteri Gram negatif dan Gram positif serta beberapa jamur patogen (Kondejewski, dkk, 1996). Gramisidin S adalah turunan dari gramisidin, diproduksi oleh bakteri Gram positif, Bacillus brevis. Gramisisdin S yang bermuatan positif serta memiliki cincin peptida hidrofobik akan membuat pemisahan fosfolipid yang bermuatan negatif pada membran dari fosfolipid lainnya. Keadaan ini akan membuat membran kehilangan sifat impermebilitasnya. Akan terbentuk pula pori-pori yang memungkinkan pelepasan kation-kation esensial dari dalam sel keluar dan memungkinkan terjadinya lisis sel SRB (Kaprel'iants, dkk, 1977).
Saatnya Indonesia Memetakan Biodiversitas Mikroorganisme
Untuk mengatasi korosi akibat SRB pada beberapa kasus industri minyak BUMN di Indonesia, bakteri lokal setempat yang memiliki kekerabatan dekat dengan Bacillus sp., dapat dimanfaatkan, mengingat bakteri setempat akan lebih adaptif dan spesifik untuk daerah tertentu. Penelitian yang lama dan melibatkan keilmuan mikrobiologi, diperlukan dalam kolaborasi untuk mewujudkan metode pencegahan korosi yang efektif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Sabtu, 19 Desember 2015



Penggunaan Zeolit Sebagai Zat Penyerap Raksa Dari Limbah Pengolahan Tambang Emas Liar di Indonesia

Tambang Emas Liar, Andalkan Proses Amalgamasi
Dalam pelaksanaan proses pengolahan dan pemurnian emas, proses amalgamasi menjadi proses yang paling diminati oleh para penambang liar. Amalgamasi menjadi pilihan para tambang emas liar, karena proses amalgamasi begitu sederhana dalam pengolahanya, dan memiliki biaya operasional yang relatif murah. Produk hasil amalgamasi, baik masih dalam bentuk amalgam, bullion, ataupun emas murni, mudah dipasarkan oleh para penambang liar mengikuti harga yang berlaku secara umum.

Amalgamasi Tambang Liar: Sebabkan Pencemaran Sungai
Tercatat pada catatan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Sukabumi pada tahun 2004 dan 2005, pencemaran air raksa (Hg) terjadi di Sungai Ciliunggunung akibat pengolahan bijih emas oleh penduduk di Kecamatan Waluran. Tidak hanya itu, laporan Bapedal Aceh mencatatkan tiga sungai di Aceh, alirkan limbah merkuri tambang emas liar.

Zeolit Sebagai Penyerap Raksa
Setelah limbah terakumulasi dalam sebuah kolam penampungan (taling pond), usaha untuk mengurangi kadar raksa dalam limbah diperlukan agar kemudian limbah dapat dibuang dengan aman ke sungai atau laut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar raksa dalam limbah adalah penggunaan zat penyerap berbahan dasar mineral industri zeolit. Penggunaan zeolit sebagai penyerap raksa (Hg) yang terdapat dalam air, sangatlah dimungkinkan, karena zeolit mempunyai struktur yang berongga-rongga sebagai penyerap. Penggunaan zeolit didasarkan pada dua parameter penting yang dimiliki zeolit yaitu, nilai kapasitas tukar kation (KTK) dan daya serap terhadap molekul yang tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI, pada tahun 2012, menunjukan bahwa zeolit berukuran -20; +35 mesh yang telah diaktivasi pada suhu 400˚C, memiliki kemampuan penyerapan sebesar 45,45%.

Pustaka:
·         Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology)
Vol. 22 No. 3 Desember 2012 : 155 – 168.


GRANADS(GRAPHENE WITH NANODIAMONDS) SEBAGAI BAHAN ADDITIVE PADA OLI KENDARAAN
Nano Technology secara umum dikatakan sebagai Teknologi modern yang mampu membuat atau mengubah benda menjadi ukuran terkecil (Nanometer). Karena ukuran yang sangat kecil (1-100 Nanometer), sehingga produk yang dihasilkan oleh Nano Technology mempunyai keunggulan dapat memasuki celah terkecil dari benda yang mempunyai ukuran normal. Disamping itu benda yang berukuran Nano Technology juga mampu memberi fungsi merubah molekul pada benda ukuran normal. Nanodiamond adalah bentuk khusus Nanomaterials karbon yang dibedakan karena memiliki karakteristik yang unik, seperti struktur kisi, permukaan yang besar, serta sifat optik dan magnetik yang unik juga aplikasi yang luar biasa . Sifat partikel ultradispersed membuat bahan senyawa inovatif untuk penciptaan material baru dengan fungsi yang luar biasa. Ukuran partikel berlian berukuran 5nm dan Graphene adalah lapisan tipis karbon murni yaitu suatu lapisan padat atom karbon yang terikat bersama dalam bentuk ikatan seperti struktur sarang lebah yaitu kisi heksagonal. Kompleksnya  Graphene adalah alotrop karbon dalam struktur atom sp2 yang terikat dengan panjang molekul ikatan 0,142 nanometer. Lapisan graphene ditumpuk di atas satu grafit lain yang berbentuk sama, dengan jarak interplanar dari 0,335 nanometer. Menurut beberapa  tinjauan literatur dan asumsi yang telah dilakukan bahwa  nanodiamonds dan grapheme  yang dikombinasikan untuk menjadi bahan baku additive pada oli kendaraan akan menghasilkan additive yang dapat melumasi mesin sehingga dapat mengurangi benturan pada mesin dengan membentuk lapisan permukaan yang sangat kuat pada permukaan mesin sehingga dapat mengurangi temperature yang diakibatkan oleh gesekan antara permukaan juga selain membentuk lapisan juga membentuk bantalan bola yang membuat cara gesekn antara permukaan yang sebelumnya luncuran menjadi putaran yang dapat mengurangi gesekan permukaan dan dapat mengurangi energi yang dibutuhkan pada mesin untuk bekerja, dan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan GRANADS ini mesin pada kendaraan bermotor dapat bertahan lama jika digunakan terus menerus.
A call-to-action text Contact us